Kamis, 24 Mei 2012

Karya Tulis Ilmiah


 BAB IX
KARYA TULIS ILMIAH
A.    Pengertian
Suatu karya tulis akan lebih bermakna bila dapat dibaca dan dipahami oleh orang lain yang membacanya, serta bila mungkin dapat juga tersebar secara lebih meluas sesuai dengan sasaran atau target audiencenya. Kita menyusun suatu karya tulis dengan maksud dagar dapat dibaca oleh orang lain baik untuk orang tertentu, golongan masyarakat tertentu, atau masyarakat luas. Oleh karena itu, kualitas suatu karya tulis tersebut menjadi sangat penting artinya.

Kualitas suatu karya tulis dapat ditentukan oleh berbagai aspek. Pertama, tentunya kualitas karya tulis tersebut ditentykan oleh topic materi tulisan atau pokok bahasannya, dan hal ini sangat berperan terhadap upaya menarik minat pembaca. Namun, kedua, menarik minat pembaca saja belumlah memadai bila tidak diiringi dengan upaya agar terdapat kemudahan bagi pembaca untuk memahami pokok bahasan yang ingin diungkapkan penulis. Untuk memudahkan pemahaman tersebut sehingga tidak menimbulkan berbagai persepsi dan interprestasi yang saling berbeda, baik oleh berbagai ragam pembaca maupun oleh berbagi bentuk karya ragam tulis, tentunya penulisan tersebut harus dapat memenuhi persyaratan seperti bentuk format, gaya, maupun sitematika penulisan tertentu yang sudah baku. Dengan demikian, perlu dipahami lebih dahulu beberapa pengertian pokok yang akan digunakan dalam penulisan suatu karya tulis ilmiah seperti pengertian karya tulis, karya tulis ilmiah, laporan, makalah ilmiah (scienfic paper), makalah semsterial (term paper), skripsi, tesis dan disertasi.

Karya Tulis
Karya tulis merupakan uraian atau laporan tentang kegiatan, temuan, atau informasi yang berasal dari data orimer dan/atau sekunder, serta disajikan untuk tujuan serta sasaran tertentu. Informasi tersebut dapat beraasal dari data primer, yaitu didapatkan dan dikumpulkan langsung dan belum diolah dari smubernya,     sperti melalui pengujian (tes) kuisioner, wanwancara, pengamatan. Informasi tersebut dapat juga berasal dari data sekunder yang telah dikumpulkan dan diolah oleh orang lain. Secara umum karya tulis dibagi menjadi karya tulis ilmiah dan karya tulis non ilmiah, karya tulis ilmiah disajikan secara ilmiah, semi ilmiah maupun popular.

Karya Tulis Ilmiah
Karya tulis ilmiah adalah suatu karya tulis yang disusun berdasarkan pendekatan dan metoda ilmiah (aplikasi dari metode ilmiah) yang ditujukan untuk kelompok pembaca tertentu. Penulisan tersebut disebut ilmiah karena penulisan tersebutadalah sistematik, generalisasi, eksplanasi maupun terkontrol.
  1. Penulisan ilmiah adalah sistematik, karena harus mengikuti prosedur dan langkah tertentu seperti: mengidentifikasi masalah, menghubungkan masalah denga teori tertentu, merumuskan kerangka teoristis/konseptional, merumuskan hipotesis, menyusun rancangan studi, menentukan pengukurannya, mengumpulkan data, menganalisis data dan menginterprestasi data serta membuat kesimpulan. Penulisan ilmiah adalah generalisasi, karena dapat merumuskan atau diambil suatu kesimpulan umum.
  2. Penulisan ilmiah adalah eksplanasi, karena menjelaskan suatu keadaan fenomena tertentu.
  3. Penulisan ilmiah terkontrol, karena ada pada setiap langkahnya terencana dengan baikmempunyai standar tertentu, dan kesimpulan disusun berdasarkan hasil analisis data.

Menyusun suatu karya tulis ilmiah bukanlah suatu hal yang mudahdan sederhana. Disamping penulis harus menguasai keterampilan dan pengetahuan bahasa yang baik dan benar, diperlukan juga kaidah penulisan ilmiah serta persyaratannya.

Laporan
Laporan pada umumnya berkaitan dengan uraian tertulis dari hasil pengalaman atau sumber data primer. Biasanya, penulis membuat suatu kesimpulan yang berasal dari informasi yang disajikan, atau menyajikan dasar untuk keputusan yang akan diambil oleh pembaca atau kelompok pembaca tertentu. Seringkali laporan ini digunakan juga oleh lembaga pendidikan sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan jenjang pendidikan tertentu seperti diploma untuk kegiatan proyek tertentu.

Makalah ilmiah (scienfic paper, research Paper).
            Makalah adalah karya tulis ilmiah yang disusunberdasarkan informasi, data atau hasil penelitianyang dutujukan untuk pembaca/,asyarakat tertentu pada kejadian tertentu pula. Makalah ilmiah bisa digunakan sebagai masukkan keputusan yang akan diambil oleh pembaca. Misalnya makalah ilmiah yang disiapkan untuk suatu seminar.

Penulisan ilmiah (PI)
            Makalah biasanya berhubungan dengan suatu kegiatan pendidikan, dan merupakan suatu rangkuman dalam suatu periode pendidikan (term) nseperti semester. Tergantung pada mata kuliahnya, makalah ini bisa disusun berdasarkan hasil penelitian atau tidak menggunakan data penelitian. Dengan demikian, penyusunan suatu makalah ini dimaksudkan untuk mengembangkan kemampuan analisis mahasiswa dalam keterampilan tertentu sebagai upaya penerapan pelajaran yang diteriimanya pada periode pendidikan yang bersangkutan.

Skripsi
Skripsi adalah karya tulis akademik hasil studi atau penelitian yang ditulis dan disusun secara sistematis berdasarkan metode ilmiah baik melaui penelitian induktif maupun penelitian deduktif yang dilakukan oleh mahasiswa dibawah pengawasan pembimbingnya. Skripsi merupakan salah suatu persyaratan akademik yang harus dipenuhi untuk memperoleh gelar strata-1 (S1) atau sarjan yang menempuh jalur skripsi. Skripsi ini disusn berdasarkan hasil penelitian yang biasanya dilakukan setelah persyaratan akademik lainnya telah dipenuhi.
Tjuan penyusunan skripsi adalah untuk :
1.      Tersedianya ukuran untuk menilai kemampuan mahasiswa menrapkan ilmu dan pengetahuan yang dimilikinya selama menempuh program pendidikannya, sesuai dengan tujuan program/bidang studinya masing-masing.
2.      Terbantunya mahasiswa menggunakan ilmu dan pengetahuan menjadi suatu system yang terpadu karena mahasiswa baru pertama kali melaksanakan penelitian, acapkali dianjurkan agar mahasiswa menggunakan desain dan metode yang unti dan cangkupannya agak terbatas seperti studi kasus.

Tesis
Tesis adalah karya tulis akademik hasil studi yang dilakukan secara mandiri yang ditulis dan disusun secara sitematis berdasarkan metode ilmiah baik melalui penelitian induktif maupun penelitian deduktif yang dilakukan oleh mahasiswa dibawah pengawasan pembimbingnya. Tesisi merupakan suatu syarat akadeik yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar magister atau strata-2 (S2) yang menempuh jalur tesis.
Pada umunya penyusunan tesis bagi mahasiswa bertujuan agar:
1.      tersedianya ukuran untuk menilai kemampuan mahasiswa menerapkan ilmu dan pengetahuan yang diperolehnya selama berada di strata-2, sesuai dengan tujuan bidang studinya.
2.      terbantunya mahasiswa menggunakan ilmu dan pengetahan menjadi suatu sitem terpadu.
Dengan demikian, tesis yang dimaksud dalam buku ini adalah tulisan akademik komprehensifberupa hasil penelitian secara mandiri yang ditulis dan disusun secara sitematis berdasarkan metode ilmiah yang ditunjukan kepada golongna pembaca akademik tertentu dan dalam cangkupan yang sangat terbatas sebagai pembimbing, tim penguji atau tenaga pengajar.

Diseertasi
            Disertasi adalah karya tulis akademikhasil studi atau penelitian mendalam yang dilakukan mandiri dan berisi sumbangan baru bagi perkembangan ilmu dan pengetahuan, atau menemukan jawaban baru bagi masalah yang sementara telah diketahui jawabannya, atau mengajukan pertanyaan baru terhadap hal yang dipandang telah mapan di bidang ilmu, pengetahuan, teknologi dan seni yang dilakukan para calon doctor dibawah pengawasan pembimbingnya.

B.     Prinsip Penulisan Karya Tulis Ilmiah
Menulis suatu karya tulis ilmiah seperti skripsi atau tesis, agak berbeda dengan menyusun suatu karya tulois non-ilmiah. Suatu karya tulis ilmiah harus memenuhi dan menggunakan pendekatan atau metode ilmiah. Ini berarti bahwa karya tulis tersebut merupakan aplikasi dari suatu metode ilmiah.Tahapan dalam penulisan karya ilmiah :
    1. Pemilihan masalah penelitian
Langkah awal dari suatu penulisan ilmiah adalah pemilihan dan penentuan masalah penelitian. Pemilihan ini yang akan menjadi langkah menentukan arah kegiatan selanjutnya
    1. pengumpulan informasi
    2. pengorganisasian naskah
    3. penulisan naskah
Tahapan ini sebaiknya dilakukan secara berurutan, walaupun adakalanya dapat dilakukan secara bersamaan.
1. Pemilihan topik masalah penelitian
Pemilihan dan penentuan masalah penelitian merupakan tahap awal dari suaatu penulisan karya tulis ilmiah. Pemilihan topik masalah ini sangat menentuka arah kegiatan penulisan karya tulis berikutnya.
Diperlukan, penulis harus dapat mempersiapkan tenaga pembantu yang sudah menguasai materi dan terlatih serta jumlah yang memadai;
2. Pengumpulan informasi
Pengumpulan data dan informasi untuk  penulisan karaya ilmiah adalah merupakan prinsip berikutnya yang perlu dikuasai.
Disini hanya dibahas prinsip dasar yang perlu diperhatikan dalam penulisan, yaitu (1) evaluasi instrument, guna mendapatkan data yang lebih akurat dan konsisten, (2) evaluasi terhadap sumber, guna dapat dipertanggung-jawabkan, dan (3) pembuatan catatan.
  1. Evaluasi instrument
Instrument adalah alat bantu penilitian untuk mengumpulkan data. Instrumen harus dapat di formulasikan dan disesuaikan dengan setiap teknik pengumpulan data (seperti tes, kuesioner, wawancara, observasi, dokumentasi). Karena itu, pengujian terhadap instrument sangat penting dan mutlak dilaksanakan sebelum instrument tersebut digunakan untuk pengumpulan data. Anda harus menguji instrument dan mengetahui hasilnya terlebih dahulu, yaitu dengan pengujian keabsahan(validaty) dan pengujian keterandalan(realibity). Hasil pengujian keabsahan ini bermanfaat untuk mengetahui sejauhmana kesesuaian antara konsep yang akan diteliti dengan uraian dan indicator yang digunakan pada instrument, sedangkan pengujian keterandalan bermanfaat untuk mengetahui sejauhmana tingkat ketepatan (akurasi) dan kemantapan (konsistensi) instrument tersebut.
  1. Evaluasi sumber data
Data yang dikumpulkan dapat berasal dari data primer/ atau data sekunder. Anda harus bisa menentukan apakah data yang diperlukan untuk penilitian tersebut berasal dari data primer, data sekunder, atau gabungan dari data primer dan data sekunder. Data primer, merupakan data yang langsung dikumpulkan dari sumber data tanpa diolah dan dianalisis terlebih dahulu oleh orang lain, dengan demikian anda sendirilah yang akan mengolah dan menganalisisnya. Sedangkan data sekunder merupakan data primer yang telah dikumpulkan, diolah, dianalisis, dan  mungkin juga diinterprestasikan oleh yang lain. Disamping itu, anda perlu mengetahui sejauhmana tingkat objektivitas sumber, seperti kemungkinan terdapatnya bias.
  1. Pembuatan catatan
Berbagai cara dapat dilakukan untuk memudahkan pencatatan terutamadari data sekunder, misalnya penggunaan kartu untuk mencantumkan kutipan dari pendapat seseorang dan pencarian kembali informasi tersebut. Untuk itu, perlu diketahui mengenai ukuran kartunya, cara penulisannya, dan bentuk informasi/kutipannya.
(1). Ukuran kartu informasi. Sistem kartu ini lazim digunakan dan sangat dianjurkan bagi penulis/peneliti yang masih tingkat pemula. Gunakanlah kertas yang agak tebal(karton manila) dengan ukuran yang bisa sesuaikan dengan kebutuhan. Pertama, kartu ukuran kecil(7,5 x 12,5 cm), yaitu bila informasi dan kutipan yang diperlukan tidak terlalu banyak diambil dari setiap sumber. Kedua,kartu ukuran sedang(10 x 15 cm), bila anda membutuhkan beberapa informasi dan atau kutipan tambahan dari setiap sumber. Ketiga,kartu ukuran besar(12,5 x 20 cm atau 14 x 21 cm), bila anda membutuhkan agak banyak informasi dan kutipan atau kutipan yang diambil dari setiap sumber data termasuk  komentar anda.
(2). Sistem penulisan. Sebelum anda menulis catatan berupa kutipan yang diperlukan pada kartu informasi, sebaiknya anda menghubungkan kartu informasi anda terlebih dahulu dengan sumber atau daftar pustaka yang diacu. Cantumkan nama penulisnya, judul penulisan, kota penerbit, nama penerbit, tahun penerbit, dan nomor halaman yang diambil, pada bagian atas kartu informasi anda. Demikian pula, cantumkanlah  bagian dari penelitian yang berkaitan dengan catatan anda tersebut, setelah itu anda tuliskan informasi dan/ atau kutipan yang diperlukan. Penulisan hanya dilakukan pada satu muka saja, tidak bolak balik guna memudahkan pengaturan dalam penyimpanannya sesuai dengan bab atau bagian penulisan anda.
(3). Bentuk kutipan. Kutipan yang akan anda catat pada kartu informasi dapat berupa:
(1). Kutipan langsung, yaitu bila anda mengutip seluruh pendapat atau bagian tulisan berupa kata, kalimat atau alinea.kutipan langsung ini dapat terdiri atas:
(a) kutipan langsung pendek, yaitu kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi 3 baris, dan kutipan ini dimasukkan pada kalimat penulis(sehingga jarak antara baris adalah tetap 2 spasi) dengan menggunakan huruf miring dan diberi  tanda dalam dua tanda kutip untuk membedakan dengan teks tulisan dari penulis sendiri,
(b) kutipan langsung panjang, yaitu kutipan langsung yang panjangnya melebihi 3 baris dan kutipan ini disusun dalam suatu alinea khusus dengan jarak masing baris adalah 1 spasi dengan indensasi ( ruangan kosong dari batas tulisan hingga huruf pertama)5 atau 7(5 atau 7 ketukan)
(2) kutipan tidak langsung, yaitu bila anda mengutip atau hanya ringkasannya saja terhadap pendapat atau tulisan orang lain dengan menggunakan gaya bahasa dan gaya penyampain anda sendiri. Kutipan tidak langsung ini dapat terdiri atas:
(a) kutipan tidak langsung pendek, yaitu kutipan tidak langsung yang panjangnya tidak melebihi 1 alinea,
(b) kutipan tidak langsung panjang, kutipan tidak langsung panjang yang panjangnya melebihi 1 alinea. Kutipan tidak langsung ini dimasukkan dalam teks tulisan penulis, sehingga jarak antar barisnya adalah tetap 2 spasi.
3.  Pengorganisasian Naskah
Penyusunan naskah. Campbell et.al (1991:18-19) mengungkapakan terdapat beberapa prinsip yang penting untuk menyusun suatu karya tulis diantaranya pola kronologis, perbandingan, spasial, sebab dan akibat, serta analisis. Pola ini biasanya digunakan secar kombinasi, baik digunakan pada setiap alinea(paragraph)atau untuk keseluruhan isi karya tulisnya.
1.      Pola kronologis menjelaskan setiap langkah harus dilakukannya secara bertahap dan beraturan.
2.      Pola perbandingan menyajikan persamaan dan/atau perbedaan antara dua atau lebih dari dua orang, tempat, benda, keadaan.
3.      Pola spasial mengungkapkan bentuk fisik atau dimensi geografis dari topik masalah, sehingga dapat mengarahkan pembaca melalui topik yang membahas beberapa lokasi.
4.      Pola sebab akibat menguraikan kejadian atau kekuatan dapat menghasilkan sesuatu, menjelaskan bagaimana sesuatu dapat berubah bila kondisinya berbeda, atau laporan percobaan yang membentuk factor yang penting dari suatu kejadian.
5.      Pola analisis adalah suatu proses memerinci suatu subjek menjadi bagian dan dapat mengklasifikasikannya.
Pembabakan bab dan bagiannya. Untuk membagi dan mengklasifikasikan isi naskah sangat tergantung pada panjang dan kompleksitas materinya. Campbell et.al (1990:41) mengungkapkan bahwa “papers under twenty-five pages do not require division of any kind; in fact,dividing a short paper can be distracting rather than helpful”. Biasanya, panjang tulisan penulisan pada skripsi, tesis dan disertai melebihi 60 halaman, karena itu pembabakan dan bagian sangat diperlukan. Pada karya tulis ilmiah yang panjangnya tidak melebihi 25 halaman, pengorganisasian tulisan dalam bentuk pembabakan dan bagiannya tidak dianjurkan, namun pembagian yang sederhana untuk membedakan setiap pokok bahasan masih bisa dilakukan. Judul bab harus dinyatakan secara jelas dan tepat, yang menggambarkan isi bab tersebut dan hubungannya dengan karya tulis secara keseluruhan. Bagian bab dapat digunakan untuk membagi bab yang panjang dan beragam isinya. Judul bagian bab dianjurkan sama tingkatannya, dan pembagian ini sangat berbeda untuk setiap bab tergantung pada logika pokok bahasannya.
4. Penulisan Naskah
Pada umumnya, penulisan karya tulis ilmiah terdiri atas persiapan naskah pertama,revisi naskah,persiapan format,editing akhir,koreksi akhir(proofreading).
a.       Naskah Pertama
Bila anda mempunyai cukup informasi dan data untuk merumuskan idea dan menyempurnakan kerangka pemikiran, sudah tiba saatnya anda mulai menulis naskah pertama berupa konsep(draft). Sebelum anda mulai menulis, aturlah terlebih dahulu catatan atau kartu informasi sesuai dengan urutan  topic yang sesuai denagn kerangka pemikiran. Dalam penulisan naskah pertam ini, anda harus memusatkan pada pengembangan idea. Anda bisa memulai tulisan dari awal hingga akhir secara berurutan atau memilih bagian intinya terlebih dahulu dengan mengabaikan pendahuluan dan kesimpulan. Yang manapun anda pilih, mulailah penulisan koreksi nantinya dan perlunya menambahkan informasi lain, persiapkanlah ruangan khusus beberapa spasi secukupnya. Atau, bisa juga anda membuat naskah dalam 2 spasi untuk memudahkan revisi dan koreksi guna penyempurnaan pada langkah berikutnya.
b.      Revisi
Setelah naskah pertama selesai, lakukanlah pemeriksaan kembali secara menyeluruh materi pada tulisan anda. Hal ini dilakukan dengan menyempurnakan yang kurang jelas dan perbedaan pada rangkaian tulisan, gunakanlah kata yang tepat dan terstruktur kalimat yang efektif. Sempurnakan makna dari setiap alinea. Upayakan agar setiap alinea hanya mengandung satu gagasan atau pokok bahasan. Revisi ini bisa dilakukan beberapa kali sehingga menjadi naskah kedua, ketiga dan seterusnya.
c.       Format
Penggunaan format tulisan seringkali berbeda. Namun, pada kenyataanya format tersebut mempunyai prinsip yang sama, yaitu: bagian pembuka,bagian isi,dan bagian penutup.
d.      Editing
Editing akhir ini mencakup pemeriksaan terhadap masalah dan mengaitkannya dengan penulisan terutama pada pembahasan dan kesimpulan. Dengan demikian, anda harus mampu menjawab:
1.      Apakah pendahuluan telah mampu mempersiapkan pembaca?
2.      Apakah setiap kalimat sudah jelas?
3.      Apakah setiap alinea mempunyai makna yang jelas dan mempunyai urutan yang baik?
4.      Apakah setiap bagian saling mendukung dan tidak saling berlawanan?
5.       Apakah secara keseluruhan mudah dibaca dan mampu mengungkapkan alur pembahasan dari suatu idea ke idea berikutnya?
6.      Bila anda merasakan telah mencukupi secara keseluruhan, anda dapaat langsung melakukan koreksi akhir.
e.       Koreksi akhir
Pekerjaan koreksi akhir biasanya dilakukan pada ahasil cetakan percobaan. Lakukanlah koreksi akhir dengan tenang, mulai dari kata, kalimat hingga pengertian dan makna penulisan secara keseluruhan. Apakah masih terdapat kesalahan cetakan,tata bahasa,pemilihan kata,maupun penggunaan struktur kalimat?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar