Senin, 11 April 2011

Peristiwa Situ Gintung



Sabtu, 28 Maret 2009 | 07:00 WIB
Peristiwa Situ Gintung, Tragis dan Menyedihkan
Saat itu hari Jumat (27/3/2009), sekitar pukul 02.00 dinihari di kawasan Situ Gintung, Cirendeu, hujan selama beberapa jam mengguyur dengan lebat, wargapun banyak yang berlindung di rumah dan sedang terlelap menikmati tidurnya.


Namun tiba-tiba, bencana yang tidak diundang dan tidak diharapkan datang, tanggul danau situ gintung jebol, air meluap turun mencari jalannya, apa yang ada di hadapannya diterjang dan dibanjiri, maka rumah wargapun terendam, yang pasti apa yang ada di dalamnya, termasuk manusiapun dilalap si air banjir ini.

Sungguh menyedihkan, bayangkan saat tertidur, datang air bah secara tiba-tiba, sangat sulit menyelamatkan diri, apalagi bayi, anak-anak, orang-orang tua, wanita, yang sebagian besar lemah dan tak berdaya. Mungkin ada yang bertanya kenapa terjadi saat dinihari, kenapa tidak saat siang hari dimana masyarakat dapat lebih mengantisipasi?

Peristiwa situ gintung menghancurkan wilayah sampai sekitar 5 km, merusak 3 desa. Sampai malam tadi sudah ditemukan 65 korban tewas, dan sekitar 72 orang hilang dan akan dicari lagi mulai sabtu pagi ini.

Memang saat ini bukan waktunya untuk saling menyalahkan, kenapa hal ini terjadi, apakah memang tidak diperkirakan hal seperti ini? Secara garis besar, ada 2 kemungkinan besar penyebabnya, apakah karena debit air yang besar sehingga tanggul tidak dapat menahan air yang besar? Atau memang tanggul danau situ gintung sudah tidak memadai lagi alias sudah harus diperbaiki?

Namun menurut BKMG, hujan yang turun hanya kecil. Ia menduga bukan hujan yang menjadi penyebabnya. "Hujannya kecil cuma 29 milimeter di Ciledug. Untuk di wilayah Selatan hujan yang masuk aliran daerah ciledug 33. Kecil kok," ujar Kepala Sub Bidang Informasi Meteorologi Publik BMG, Kukuh Ribudiyanto, Jumat (27/3/2009).

Tanggul Situ Gintung, Tangerang, Banten, jebol diduga karena umurnya yang sudah tua. Jembatan tanggung tersebut ternyata buatan 1933 dan sudah beberapa kali direnovasi. "Setahu saya itu tanggul buatan 1933 tapi belum tahu pasti. Menurut informasi tahun segitu. Ada di tanggulnya tapi sudah terhapus," ujar salah satu warga sekitar tanggul, Waci (45) di lokasi kejadian, Cireundeu, Tangerang, Banten, Jumat (27/3/2009).
Sebenarnya tanggul tersebut sudah pernah rusak dan warga sudah menyampaikan kekhawatirannya, tapi belum ada respon yang baik. "Indikasi kalau tanggul bermasalah itu sudah muncul sejak November 2008 waktu itu kan jebol tapi nggak parah. Dan warga sudah khawatir sudah sejak 2 tahun terakhir ini," kata Direktur Eksekutif Walhi Jakarta Slamet Daroyni, Jumat (27/3/2009). Menurut Slamet, dilihat dari usia, tanggul tersebut memang sudah sangat tua. Sudah seharusnya pemerintah merenovasi tanggul tersebut.
"Itu kan sudah sejak zaman Belanda, sudah seharusnya ditinjau ulang apakah memang masih layak," kata Slamet. Jika pemerintah daerah memang belum bisa merenovasi tanggul, setidaknya bisa memberlakukan early warning system. "Bisa saja kan waktu musim curah hujan tinggi, pemerintah menginstruksikan warga untuk mengungsi sementara. Tapi itu tidak terjadi," katanya lagi.
Saat kekhawatiran terjadi, jebolnya tanggul situ gintung, maka mulailah Pemerintah sibuk memperhatikannya. Memang cukup baik, ada tindakan cepat yang dilakukan Pemerintah, sampai Presiden SBY dan Wapres Jusuf Kalla, langsung datang ke lokasi dan memberikan simpati dan bantuan.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memberikan bantuan sembako ke warga korban tanggung jebol Situ Gintung. Tercatat ada 200 bingkisan berisi mie instan, gula, beras, air mineral, dan odol yang diserahkan ke warga.
Pemerintah memberikan santunan bagi korban jebolnya tanggul Situ Gintung, Tangerang, Banten. Jumlah dana yang diberikan Rp 5-Rp 30 juta per kepala keluarga (KK). "Untuk masyarakat yang terkena bencana diberikan bantuan untuk yang ringan Rp 5 juta, rusak sedang Rp 15 juta dan maksimal Rp 30 juta," ujar Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah. Menurut Atut, pengklaiman dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dilakukan melalui lurah dan kepala desa terkait. Selain itu, Pemda Banten akan berkoordinasi dengan Badan Koordinasi Nasional (Bakornas).
Untuk memperbaiki tanggul tersebut, Ahli dari Jepang pun dipanggil. "Ini ada ahli dari Jepang saya panggil langsung. Mereka besok akan rapat di kantor untuk membuat design yang bagus," kata Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Hal itu disampaikan dia usai rapat tertutup yang dipimpin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dihadiri Wapres Jusuf Kalla di Rumah Makan Situ Gintung, Jl Ciputat Raya, Jumat (27/3/2009).

Untuk menghindari terjadinya longsor susulan, lanjut Djoko, tanggul akan dipasangi pelindung tebing berbahan baku utama batu."Itu dari batu yang akan mengganjal lonsoran-longsoran," jelasnya. Namun, menurutnya, perbaikan danau Situ Gintung tidak bersifat darurat. Lahan di sekitar danau juga akan dikonservasi kembali. "Langkah-langkah sejauh ini menyangkut masalah teknis tidak ada masalah. konservasi lahan sekitar akan kita perbaiki," pungkasnya.
Patut dihargai bantuan dan tindakan Pemerintah, asal memang dilaksanakan sesuai komitmen yang dinyatakan Pemerintah. Masyarakat sudah melihat dan mendengar apa yang Pemerintah janjikan untuk membantu masyarakat dan memperbaiki tanggul situ gintung yang jebol. Kita nantikan saja.
Yang penting dilakukan segera adalah mencari korban yang hilang, sekitar 72 orang yang dilaporkan hilang. Disamping itu perlu diberi bantuan untuk warga yang kehilangan rumah atau rumahnya hancur dan tidak layak lagi. Perlu disediakan sandang, pangan dan tempat berteduh warga.

Mari, Pemerintah dan masyarakat ulurkan tangan untuk membantu Saudara-saudara kita di daearh Situ Gintung.
Studi kasus:
 Dalam studi kasus tulisan Ilmu Budaya Dasar ini,saya akan menjelaskan secara singkat tentang sesuatu hal kejadian yang berhubungan manusia dan cinta kasih.Manusia diciptakan untuk saling hidup berdampingan dan beradaptasi dengan lingkungannya.Peristiwa jebol tanggulnya situ gintung disebabkan karena umumnya sudah tua.Sungguh menyedihkan semua warga yang menjadi korban peristiwa tersebut terlihat kehilangan semua sanak keluarganya,sendirian menyepi tanpa ada rasa kasih dan sayang,mungkin menurut mereka ini adalah cobaan Tuhan yang paling terberat.
Bayangkan

Peristiwa situ gintung menghancurkan wilayah sampai sekitar 5 km, merusak 3 desa. Sampai malam tadi sudah ditemukan 65 korban tewas, dan sekitar 72 orang hilang dan akan dicari lagi mulai sabtu pagi itu
Kenapa  Pemerintah lambat menanggapi untuk merenovasi tanggul tersebut?Apakah orang2 yang berkuasa diatas sudah lupa siapa yang mengangkatnya?Bagaikan kacang lupa atau kulitnya ,Habis manis sepah dibuang itulah rakyat kecil, namun tak apalah meskipun terlambat yang terpenting para korban bencana situ gintung sudah mendapat bantuan

sembako ke warga korban tanggung jebol Situ Gintung. Tercatat ada 200 bingkisan berisi mie instan, gula, beras, air mineral, dan odol yang diserahkan ke warga.
Tidak kata terlambat untuk berbuat baik kepada orang lain(manusia)karena pada dasarnya smua manusia yang lahir di dunia ini tidak bisa hidup sendiri,harus saling tolong menolong,mari kita renungkan masing2 dosa apa yang telah kita perbuat selama ini.sudahkah kita saling mengasihi anda?mengasihi yang saya maksud ini adalah sudahkah kita saling membantu.Semoga kita selalu ingat akan satu hal tanpa orang lain kita takkan pernah bisa merasakan cinta kasih




Sumber:http://vibizdaily.com/detail/editorial/2009/03/28/peristiwa_situ_gintung_tragis_dan_menyedihkan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar